Tukang Sayur Pintar

Di dekat rumah saya ada seorang tukang sayur, namanya Mbak Wartik. Dibandingkan dengan tukang sayur lain, dia paling rapi. Semua dagangan lauk-pauk berupa daging, ikan, udang dan cumi dibungkus plastik satu-satu lalu ditempatkan dalam nampan plastik terpisah-pisah. Begitu pula tempe, tahu,, sosis, bakso dan nugget.

Dia punya satu baskom berisi air dan kain lap untuk memcuci tangan sehabis membersihkan ikan dan kawan-kawan. Itu soal kerapihan dan kebersihannya. Selain itu dia juga jago soal customer service, permintaan semua ibu-ibu rempong selalu berusaha dilayani. Karena dia juga pintar masak, jadi tahu bahan-bahan yang diperlukan untuk suatu masakan. Bisa dilihat dari pembicaraannya dengan ibu-ibu di bawah ini.

Ada Bu Nani, Bu Esih, Bu Imas, Bu Wati dan Bu Neneng. Yang mana Bu Nani, yang mana Bu Wati dan tiga ibu lainnya, dikira-kira sendiri aja ya, soalnya saya malas nulis namanya satu-satu.

"Mbak Wartik, saya beli udang sebungkus, dibersihin, ya. "

"Iya Bu. Dikupas bersih apa buang kepalanya aja?"

"Kupas bersih tapi sisain buntutnya."

"Iya, Bu."

"Mbak Wartik, saya beli dagingnya sebungkus, dipotong tipis-tipis ya, buat teriyaki."

"Bikin teriyaki, Bu? Bawang bombaynya perlu juga, Bu? Kecap sama saus terriyakinya udah ada?"

"Oh iya, bawang bombay satu sama kecap dan saus terriyakinya juga."

"Mbak Wartik, saya beli sayur asem sebungkus."

"Sayur asem? Jagungnya dipotong gimana, Bu?"

"Kecil-kecil aja, terus belah dua biar jadi banyak. Saya beli singkongnya juga sekilo."

"Dikupas nggak, Bu?"

"Iya, dipotong-potong sekalian. Nanti biar tinggal ngerebus."

"Mbak Wartik, saya beli bandeng yang gede."

"Dipotong berapa, Bu?"

"Potong jadi enam, serong-serong ya. Buntutnya abisin aja, mulutnya juga dipotong. Insangnya dibuang tapi isi perutnya jangan. Kangkungnya juga dua ikat ya, dibuang akarnya. Daun bawang juga dua ribu."

"Udah semua, Bu. Daun bawangnya udah saya bersihin sama dipotong akarnya."

"Mbak Wartik, saya beli cumi basah sebungkus, buang tinta hitamnya ya."

"Dipotong gimana, Bu?"

"Potong kecil-kecil aja."

"Mbak Wartik, saya beli cumi asin sebungkus."

"Mau dioseng cabe ijo, Bu? Cabe ijo sama tomat ijonya mau juga, Bu?"

"Iya, cabe ijonya lima ribu, tomat ijonya dua."

"Tomatnya nggak tiga aja, Bu? Kalau satu seribu, kalau tiga dua ribu."

"Ya udah, tiga aja deh."

"Mbak Wartik, beli daun singkongnya dua ikat."

"Dimasak santan, Bu? Kelapanya perlu nggak?"



"Iya, kelapanya satu."

Gimana pemirsah? Keren kan tukang sayurnya? Bukan cuma itu, karena dia pintar masak maka kalau ada tahu, ayam, jamur atau sayuran tersisa dimasaknya menjadi pepes tahu jamur, bacem ayam atau gulai daun singkong. Besokannya makanan matang itu dijual lagi ke ibu-ibu, sebentar saja sudah ludes.

Gimana dengan tukang sayur langganan kalian? Ada nggak yang kayak gitu?

Komentar