Saat ini masyarakat di seluruh dunia sedang menderita akibat pandemi corona. Semua bidang usaha kena dampaknya dan jutaan orang kehilangan pekerjaan. Saat pandemi ini berlalu, Bank Dunia memperkirakan jumlah orang miskin di dunia akan bertambah sebanyak 11 juta jiwa. Tentunya jumlah itu akan terus bertambah karena pandemi belum menampakkan tanda-tanda akan berakhir, khususnya di Indonesia.
Yang sedikit menggembirakan dari kejadian ini adalah ternyata masih sangat banyak orang yang baik dan peduli terhadap penderitaan orang lain. Ada yang membagi makanan dan sembako, tukang jahit membuat masker dan APD gratis, ada juga yang hanya bisa menyumbang tenaga dengan memasakkan atau membagikan bantuan. Semua berusaha membantu dengan cara masing-masing, termasuk dengan menggantungkan berbagai makanan seperti nasi bungkus dan mie instan di pagar rumah mereka.
Pemerintah sampai saat ini masih terus berusaha mengatasi dampak pandemi, khususnya di Indonesia. Dalam keadaan yang sangat memprihatinkan ini, ternyata masih ada saja orang yang dengan tega menggunakan kesempatan untuk keuntungan pribadi, seperti menyelewengkan dana bantuan atau menyulap data penerima bantuan.
Mari kita tinggalkan sejenak semua masalah yang dialami manusia akibat corona. Palingkan pandangan kita ke kebun-kebun binatang di Indonesia. Kewajiban untuk menutup kebun-kebun binatang telah menyebabkan tidak ada pemasukan dari penjualan tiket kepada pengunjung.
Apa akibatnya? Pengelola kebun binatang kesulitan membayar gaji karyawan dan memenuhi kebutuhan pakan ternak. Mereka terpaksa merumahkan sebagian karyawan dan mengurangi jatah pakan hewan. Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Jansen Manansang, mengatakan bahwa TSI tidak mampu lagi membeli sayur-sayuran pakan hewan dan menggantinya dengan daun-daunan dari pohon-pohon di seluruh area TSI. Mereka sedang sangat kesulitan dan tidak tahu sampai kapan bisa bertahan.
Cerita lebih sedih datang dari Direktur Kebun Binatang Bandung (KBB), Sulhan Syafi'i. Menurut beliau kelangkaan pakan hewan di KBB sudah sangat serius. Jika tidak ada bantuan, dalam waktu dekat mereka terpaksa akan menjadikan rusa-rusa koleksi KBB sebagai pakan harimau Jawa, macan tutul dan hewan-hewan langka lainnya.
Sudah lebih dari sebulan pengelola kebun-kebun binatang maelakukan segala upaya agar kebutuhan pakan hewan tetap terpenuhi, walaupun terpaksa dikurangi. Jika belum juga ada bantuan, mereka bisa apa? Jika orang-orang miskin yang kelaparan bisa mencari bantuan dengan meminjam uang, meminta-minta atau bahkan mencuri makanan, bagaimana dengan hewan? Mereka hanya bisa menerima nasib dan mati perlahan-lahan.
Sudah saatnya kelangsungan hidup hewan mendapat perhatian serius dari semua pihak. Mungkin dengan bantuan dari pemerintah, pabrik pakan hewan, penggalangan dana melalui berbagai komunitas, atau bantuan-bantuan pribadi dari hamba Allah yang peduli.
Semoga pandemi ini segera berlalu dan kebun-kebun biinatang bisa segera dibuka agar semua hewan dapat terselamatkan dan terjamin hak untuk hidup mereka.
Yang sedikit menggembirakan dari kejadian ini adalah ternyata masih sangat banyak orang yang baik dan peduli terhadap penderitaan orang lain. Ada yang membagi makanan dan sembako, tukang jahit membuat masker dan APD gratis, ada juga yang hanya bisa menyumbang tenaga dengan memasakkan atau membagikan bantuan. Semua berusaha membantu dengan cara masing-masing, termasuk dengan menggantungkan berbagai makanan seperti nasi bungkus dan mie instan di pagar rumah mereka.
Pemerintah sampai saat ini masih terus berusaha mengatasi dampak pandemi, khususnya di Indonesia. Dalam keadaan yang sangat memprihatinkan ini, ternyata masih ada saja orang yang dengan tega menggunakan kesempatan untuk keuntungan pribadi, seperti menyelewengkan dana bantuan atau menyulap data penerima bantuan.
Mari kita tinggalkan sejenak semua masalah yang dialami manusia akibat corona. Palingkan pandangan kita ke kebun-kebun binatang di Indonesia. Kewajiban untuk menutup kebun-kebun binatang telah menyebabkan tidak ada pemasukan dari penjualan tiket kepada pengunjung.
Apa akibatnya? Pengelola kebun binatang kesulitan membayar gaji karyawan dan memenuhi kebutuhan pakan ternak. Mereka terpaksa merumahkan sebagian karyawan dan mengurangi jatah pakan hewan. Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Jansen Manansang, mengatakan bahwa TSI tidak mampu lagi membeli sayur-sayuran pakan hewan dan menggantinya dengan daun-daunan dari pohon-pohon di seluruh area TSI. Mereka sedang sangat kesulitan dan tidak tahu sampai kapan bisa bertahan.
Cerita lebih sedih datang dari Direktur Kebun Binatang Bandung (KBB), Sulhan Syafi'i. Menurut beliau kelangkaan pakan hewan di KBB sudah sangat serius. Jika tidak ada bantuan, dalam waktu dekat mereka terpaksa akan menjadikan rusa-rusa koleksi KBB sebagai pakan harimau Jawa, macan tutul dan hewan-hewan langka lainnya.
Sudah lebih dari sebulan pengelola kebun-kebun binatang maelakukan segala upaya agar kebutuhan pakan hewan tetap terpenuhi, walaupun terpaksa dikurangi. Jika belum juga ada bantuan, mereka bisa apa? Jika orang-orang miskin yang kelaparan bisa mencari bantuan dengan meminjam uang, meminta-minta atau bahkan mencuri makanan, bagaimana dengan hewan? Mereka hanya bisa menerima nasib dan mati perlahan-lahan.
Sudah saatnya kelangsungan hidup hewan mendapat perhatian serius dari semua pihak. Mungkin dengan bantuan dari pemerintah, pabrik pakan hewan, penggalangan dana melalui berbagai komunitas, atau bantuan-bantuan pribadi dari hamba Allah yang peduli.
Semoga pandemi ini segera berlalu dan kebun-kebun biinatang bisa segera dibuka agar semua hewan dapat terselamatkan dan terjamin hak untuk hidup mereka.
MasyaAllah, terima kasih pengingatnya mba. Betul banget ada yang terlupakan oleh kita. Terkadang kita hanya berpikir untuk keberlangsungan hidup manusia, tapi kita lupa kalau ada makhluk hidup lain, ekosistem lain yang juga butuh dijaga. Apalagi hewan-hewan langka yang mesti juga dijaga kelestariannya. Semoga musibah ini segera berakhir, agar bisa kembali normal, aamiin
BalasHapusya Allah sedih banget bacanya sampai pandemi ini sampai berpengaruh juga sama binatang ya ga bisa dikasih makan karena ga ada dana buat beli sayuran, ya Allah semoga semuanya segera berakhir aamiin allahuma aamiin
BalasHapusYa Allah sedih mb. Dampak pandemi ternyata merambat ke dunia binatang juga ya. Selama ini kita fokus ke manusia aja. Semoga pandemi cepat berakhir. Aamiin
BalasHapusya Allah...aku ga kepikiran ke snaa ya. apalagi ragunann jg. tapi ini tugasnya pengelola bekerja sama dgn dinas daerah atau dinas lingkungan hidup/kehutanan. apalagi yang pny pemerintahan pasti sudah memikirkan solusinya yaa. semoga wabah ini segera berakhir
BalasHapusYa Allah baru terfikir karena membaca tulisan ini, kasian ya hewan-hewan tu yg seharusnya di lindungi dan di cukupi semua kebutuhan, kini kesulitan dalam hal makan.
BalasHapusSrmoga pemerintah serius dalam penanganan ini.
Aku pun baca berita tentang ini. Sedih sih. Ini di Bandung Zoo, tempat yang biasa dikunjungi buat ngasuh anakku. Moga dapat bantuan deh buat pengelolaan Zoo ini. Sayang banget kalau nanti hewannya enggak keurus dan malah jadi punah.
BalasHapusYa Allah, iya pandemik ini nggak hanya berdampak pada manusia. Hewan pun terancam kelaparan. Meski demikian masalah ini tetap harus diselesaikan, Kan? Moga pemda setempat ikut memperhatikan hal ini juga.
BalasHapusYa Allah, sedih amat Mbak. Sampai segitunya ya dampak pandemi. Tapi insya Allah, akan ada yg lebih baik. Semoga rusanya ikhlas menerima nasibnya, Aku mau nangis, kasihan rusanya.
BalasHapusSedih banget dampak pandemi jadi meluas banget ke segala aspek
BalasHapusSemoga keadaan ini segera berakhir
Masukan yang sangat tepat ini kak, jadi kepedulian tidak hanya terhadap sesama manusia, melainkan juga pada hewan dan tumbuhan juga
BalasHapusSemoga pandemi ini segera berakhir. Bukan hanya manusia yang merasakan dampaknya, bahkan seluruh makhluk hidup. Jadi ingat harimau sumayera yang habitatnya terganggu karena kebakaran beberapa bulan lalu. Banyak manusia yang malah menjadi korbannya.
BalasHapusIni obrolan saya sama suami kapan hari mbak. Tetiba kepikiran sama hewan-hewan di kebun binatang. Kan nggak ada pemasukan dari pengunjung ya. Terus apa kabar mereka. Kasihan banget pasti.
BalasHapusSemoga pandemi segera berakhir aamiin. Kasihan para hewan itu
BalasHapusSedihnya hiks, memang tak hanya manusia yang punya kebutuhan, hewan di kebun binatangpun demikian. Semoga pandemi ini segera berlalu
BalasHapusSedih bacanya, tapi mungkin bantuan masih terpusat untuk orang2 yang kehilangan sumber penghasilan semoga pandemic segera berakhir
BalasHapusTernyata semua mahluk mengalami hal yang sama ya mbak kupikir hanya manusia saja mashaallah luar biasa
BalasHapusHewan turut kena dampak juga ya.
BalasHapusLama2 manusia juga saling memangsa kayak hewan. Atau, udah sepertinya ya... Entahlah. Akhir zaman
Masha Allah. Kita sibuk sendiri tp lupa dengan yg ada di sekitar. Tp awal mula di mintanutk di rumah aja, pernah ada pejabat daerah yg mengunjungi ragunan. aku lupa siapa.
BalasHapusDuh kasihannya.. Smoga pandemi lekas berlalu. Dan bonbin dibuka lagi
BalasHapusMaasha Allah, jadi pengingat buat kita betapa makhluk hidup gak cuma manusia aja di bumi ini. Terima kasih banyak mbak
BalasHapus