Menyiasati Kebiasaan Ngemil dalam Keluarga yang Sehat dan Bermanfaat

 

Stigma Negatif Kebiasàan Ngemil

Selama ini kata ngemil seringkali mempunyai konotasi negatif dan dituduh sebagai penyebab utama timbulnya masalah kegemukan. Padahal, arti kata ngemil sendiri adalah memakan sesuatu di antara waktu makan.

Bagaimana cara memanfaatkan kegiatan ngemil ini untuk kesehatan? Camilan seperti apa yang harus kita pilih?

Sebelum mengetahui jenis-jenis makanan yang sehat untuk cemilan, kita harus bisa menjawab pertanyaan, "Kenapa harus ngemil?" Apakah karena lapar, sekadar iseng karena tidak ada pekerjaan atau karena sebab lain.

Tips Ngemil Bijak

Untuk membuat kegiatan ngemil menjadi bermanfaat, ada tiga tips ngemil bijak yang perlu kita ketahui, yaitu,

1. Kenali isyarat tubuh mengapa Anda ingin ngemil, misalnya apakah karena lapar ataukah perlu untuk mengembalikan mood.

2. Kemudian Anda bisa memilih apa camilan yang tepat berdasarkan isyarat tubuh tersebut, tentunya dengan memperhatikan porsi camilan dan waktu ketika Anda ngemil.

3. Perhatikan bagaimana Anda ngemil dengan memaksimalkan semua indera Anda, karena Anda akan dapat mengenali isyarat tubuh, kapan harus berhenti ngemil.


Sangat penting untuk mengetahui isyarat tubuh. Apakah kita ngemil karena lapar atau karena ingin mengalihkan perhatian karena merasa sedih atau kecewa terhadap sesuatu. Jika karena tertekan, maka ngemil tidak akan menyelesaikan masalah. Harus dicari penyebabnya dan cara untuk mengatasinya.

Camilan Sehat dan Bermanfaat

Jika kita ngemil karena benar-benar merasa lapar, barulah  dapat memilih cemilan sehat yang bermanfaat bagi tubuh. Jenis-jenis camilan sehat antara lain seperti buah, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Tentu saja semua jenis makanan itu menyehatkan, tetapi pada praktiknya sangat tidak mudah mengajak semua anggota keluarga, apalagi anak-anak, untuk menyukainya. Dibutuhkan usaha dan kreativitas untuk membuat anak-anak mau menjadikannya sebagai camilan.

Sebagai contoh, kita sering melihat potongan pepaya yang dijajakan dalam gerobak penjual rujak. Kadang-kadang, pepayanya berwarna kuning pucat dan tidak menarik. Karena disajikan dalam potongan panjang terbungkus plastik, maka anak-anak mau membeli dan memakannya.

Apa kabar dengan pepaya  manis  berwarna merah menggoda yang kita sediakan di rumah? Kenapa anak-anak tidak mau memakannya? Mungkin kita harus meniru si Abang penjual rujak.

Sajikan dengan tampilan yang menarik. Bisa dengan membentuknya menjadi bulatan-bulatan lalu ditusuk dengan garpu kecil warna-warni. Bisa juga dengan memotong dan menyusunnya dengan rapi seperti hidangan di pesta perkawinan.

Buah-buahan juga bisa dimasukkan ke dalam kue atau puding supaya lebih menarik. Cetak puding pepaya, jeruk atau mangga dengan bentuk-bentuk yang menarik.

Bagaimana dengan sayuran? Bukankah anak-anak tidak akan mau jika disuruh memakan wortel ataupun buncis rebus? Seperti buah, sayuran juga bisa dijadikan hidangan camilan. Kita bisa memasukkan parutan wortel dan labu siam ke dalam adonan siomay. Supaya lebih sehat, gunakan kacang tanah sangrai dan bukan digoreng sebagai bumbu siomaynya. Anak-anak pasti akan menyukainya.

Kacang-kacangan dan biji-bijian juga merupakan camilan yang enak. Minimalkan penggunaan minyak goreng untuk mengolahnya. Pilih kacang rebus daripada kacang goreng. Untuk biji-bijian berbagai jenis kuaci seperti yang terbuat dari biji semangka atau biji bunga matahari yang diolah dengan cara disangrai atau dipanggang dengan oven juga enak dan sehat.

Memangnya tidak bosan kalau selalu ngemil buah dan sayuran? Bagaimana dengan camilan yang biasa kita beli seperti berbagai biskuit dan cokelat? Apakah semua itu tidak sehat?

Saat ini sudah banyak jenis biskuit dan cokelat yang beredar di pasaran yang terbuat dari bahan-bahan berkualitas dan menyehatkan. Contohnya seperti biskuit-biskuit yang mengandung gandum utuh.

Sesuai  namanya, biskuit gandum berasal dari gandum yang diolah menjadi tepung. Biskuit dari bahan tepung gandum memiliki kandungan serat yang tinggi, sehingga mampu menahan rasa kenyang di perut lebih lama.



Cokelat yang sering dituding sebagai penyebab timbulnya kegemukan ternyata tidak selalu benar. Dark chocolate atau cokelat hitam ternyata mengandung zat-zat yang menyehatkan untuk tubuh, seperti magnesium, zat tembaga, kalium dan kalsium.

Selalu perhatikan keterangan tentang bahan-bahan dan zat-zat yang terkandung dalam camilan yang kita beli dan konsumsi. Hindari yang mengandung pemanis dan pewarna buatan, pengawet dan zat-zat aditif lainnya.

Satu hal yang terpenting adalah konsumsi camilan secukupnya saja, jangan  sampai berlebihan agar tidak membawa pengaruh buruk bagi kesehatan tubuh kita.


Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Ngemil Bijak yang diadakan oleh Ibu-Ibu Doyan Nulis. Info selengkapnya klik aja: https://bit.ly/lombablogngemilbijak









Komentar